Search Suggest

Kits DLS Stand Up Comedi Indonesia dan Logo Terbaru



Kits DLS Stand Up Comedi Indonesia dan Logo Terbaru

Ide acara ini muncul seiring dengan mulai populernya stand up comedy di Indonesia pada tahun 2010. Pandji Pragiwaksono dan Raditya Dika, pesohor yang merupakan pelopor dalam pengenalan stand up comedy di Indonesia sepakat untuk membuat satu program kompetisi stand up comedy di salah satu stasiun TV swasta. Hal ini dikarenakan belum banyak TV yang menayangkan stand up comedy secara live. Maka dari itu, Pandji, Raditya Dika, Indro Warkop beserta Indra Yudhistira, salah satu produser dan sutradara program komedi di Kompas TV bersama membuat acara stand up comedy bertema kompetisi pertama di Indonesia.  

Di mana pada awalnya Pandji dan Raditya Dika bertindak sebagai pembawa acara, sementara Indro ditemani Butet Kertaradjasa dan Astrid Tiar menjadi juri kompetisi. Pada penyelenggaraan selanjutnya, Raditya Dika menjadi juri bersama Indro Warkop sementara Pandji sebagai pembawa acara berturut-turut didampingi oleh juara kompetisi musim sebelumnya. Acara ini dimulai pada tahun 2011 dan tayang setiap hari Sabtu pukul 20.00 WIB. Lalu di musim ke-2 menjadi setiap hari Minggu di jam yang sama. Sejak musim ke-4 pada tahun 2014 tayang setiap hari Kamis pukul 22.00 WIB dengan waktu tayang ulang setiap hari Minggu pukul 15.00 WIB, meskipun sempat pindah jam tayang pada jam 20.00 WIB di musim ke-6. Pada musim ke-7 pada tahun 2017, ditayangkan setiap hari Jumat pukul 22.00 WIB serta tayang ulang setiap hari Minggu pukul 15.00 WIB. Memasuki musim ke-8 pada tahun 2018, acara ini tayang setiap hari Sabtu pukul 19.00 WIB. Memasuki musim ke-9 pada tahun 2021, acara ini kembali tayang setiap hari Jumat pukul 22.00 WIB. 

Format kompetisi

Format kompetisi ini awalnya adalah 13 orang komika yang telah terpilih melalui audisi di 4 kota besar yaitu Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta (Medan ikut mengadakan audisi di musim pertama, sehingga ada 5 kota). Pada musim ke-3 jumlah peserta bertambah menjadi 18 komika. Lalu pada musim ke-4 selain 4 kota yang telah disebutkan, terbuka pula audisi di Medan, Padang, dan Denpasar yang nantinya 20 komika terpilih akan berjuang dalam babak Pre Show untuk mencari komika finalis yang nantinya menjadi 16 komika. Dan musim ke-5 audisi juga terbuka di Pontianak, Pekanbaru dan Makassar (pada musim ke-5 audisi tidak diadakan di Medan). 

Sama seperti sebelumnya, juga diadakan babak Pre Show dari 24 komika terpilih sehingga nanti kembali ada 16 komika yang berhak tampil di putaran final. Pada musim ke-6, audisi kembali hanya dilakukan di 5 kota besar yaitu Surabaya, Yogyakarta, Semarang (pertama kali mengadakan audisi SUCI), Medan (kembali mengadakan audisi SUCI), dan Jakarta. Pada musim ke-7, audisi dilakukan lewat "audisi digital" via Youtube dan audisi umum. Hanya dua kota saja yang melaksanakan audisi umum, yaitu Surabaya dan Jakarta. Dalam putaran final atau Babak Show, para komika akan berjuang dalam ber-stand up comedy dengan tema dan tantangan yang berbeda dalam setiap minggunya, waktu yang diberikan untuk melawak adalah antara 3 hingga 7 menit. Proses penilaiannya dilakukan oleh tiga orang juri plus satu orang juri tamu yang menjadi bintang tamu show dan yang mendapat akumulasi nilai terendah akan di-close-mic (eliminasi).

Pada musim ke-4 dikenalkan babak Pre Show, yaitu 20 komika finalis akan berjuang hingga tersisa menjadi 16 komika yang menjadi finalis sesungguhnya untuk Babak Show. Lalu pada minggu ke-7 terdapat babak yang bernama UTS (Ujian Team Stand Up), di mana kontestan 9 besar dibagi menjadi 2 kelompok dan masing-masing kelompok akan bertanding di sekolah yang telah ditentukan, sistem penilaiannya dilakukan oleh para siswa-siswi sekolah tersebut dengan mem-voting, bagi kelompok yang kalah harus mengikuti UAS (Ujian Akhir Stand Up) dengan format yang sama seperti babak UTS sebelumnya. Dan pada saat mencapai 5 besar, terdapat babak Call Back, di mana para peserta yang telah close-mic dipertandingkan kembali untuk memperoleh 1 tempat menjadi 6 besar. Babak Call Back juga diadakan di musim ke-5, tetapi diadakan saat tersisa 7 besar komika sehingga peserta yang berhasil memenangkannya kembali sebagai 8 besar. Call Back kembali diadakan di musim ke-7 setelah di musim sebelumnya tidak diadakan dan kali ini diadakan saat tersisa 4 besar komika.

Pada musim ke-5, sama seperti sebelumnya dengan formasi 16 komika. Berbeda dengan sebelumnya dari total 24 finalis yang mengikuti Pre Show, akan berjuang hingga 14 finalis saja yang akan berlanjut ke Babak Show melalui format yang sama seperti tahun sebelumnya yang terbagi menjadi 12 finalis pada Pre Show 1 dan 2, sedangkan 2 finalis lagi akan masuk melalui jalur LKS Kompas TV yaitu komika yang tim komunitasnya mampu mencapai grand final LKS, 2 komika terbaik dari masing-masing tim langsung masuk menjadi peserta SUCI musim ke-5 tanpa mengikuti audisi dan Pre Show. Selain itu, juga dikenalkan Improv Comedy di mana komika finalis memainkan sketsa parodi secara spontan dan kreatif tanpa menghafal teks untuk menghibur para penonton.

Pada musim ke-6, format kompetisi dikembalikan ke format awal di mana babak Pre Show untuk musim ini ditiadakan. Sehingga terpanggil 16 komika terpilih dari audisi di 5 kota yang akan tampil langsung sebagai finalis di Babak Show. Begitu pula halnya dengan musim ke-7, namun 16 komika terpilih hanya berasal dari audisi di 2 kota, yaitu Surabaya dan Jakarta.  Format yang sama juga diberlakukan di penyelenggaraan musim ke-8, namun hanya dengan total finalis 15 komika. 

 













 

Post a Comment